Kebersihan rumah adalah hal penting yang tidak boleh dilalaikan. Rumah bersih menjadi cerminan pemilik rumah dan membuat para tamu betah berkunjung.
Bukankah begitu?
Dan yang menjadi sasaran utama ketika membersihkan rumah adalah lantai.
Lantailah yang paling sering dibersihkan karena memang menjadi tempat favorit kotoran untuk nongkrong. Ketika kaki kotor, lantailah yang menerima noda. Ada debu yang jatuh, lantailah yang menangkapnya.
Tak heran, dalam sehari acara sapu menyapu bisa tiga sampai lima kali.. Bahkan bisa lebih dari itu.. Capek juga ya..
Terus alat yang menjadi andalan ketika bergumul dengan noda dan debu adalah sapu kan?
Sapu sendiri ada beberapa jenis dan yang paling sering hadir dipasaran adalah sapu ijuk atau yang terbuat dari plastik.
Mana yang cocok?
Kalau lantai menggunakan keramik dan memiliki permukaan halus, sapu ijuk atau sapu serabut yang paling cocok.
Debu yang ada langsung digeser dengan baik.
Proses penggiringan kotoran lebih mudah dan bisa langsung dikirim menujut tempat sampah. Beres dalam sekejap.
Modelnya pun ada dua sekarang..
Ada yang full menggunakan ijuk (berwarna hitam) dan ada yang menggunakan jenis baru berupa serat yang berwarna agak kekuningan.
Keduanya sama cocok untuk lantai keramik.
Terus bagaimana dengan sapu plastik?
Berdasarkan pengalaman, sapu plastik ada yang kaku dan ada yang lembut. Coba deh cek di toko dan rasakan perbedaannya.
Untuk model yang kaku, sangat cocok digunakan membersihkan permukaan lantai yang kasar. Contohnya lantai yang hanya disemen.
Sapu model ini jago banget karena kotoran bisa dicongkel dengan baik.
Kekakuannya menjadi senjata utama untuk menyingkirkan segala kotoran yang ada disana. Kalau menggunakan sapu ijuk, kurang pas.
Mengingat sapu ijuk agak lemas, kurang pas digunakan pada lantai yang tidak menggunakan keramik.
Kekuatannya tidak maksimal ketika berhadapan dengan lantai kasar.
Kesimpulan
Jadi, model sapu yang keras dan lembut tergantung kepada tempat dimana ia akan dipakai. Jangan sampai salah ya..
Sapu ijuk atau serabut sangat cocok digunakan untuk lantai di dalam rumah yang ditempeli keramik.
Keramik memiliki permukaan yang halus dan sapu ijuk bekerja dengan sangat efektif pada permukaan licin.
Kalau memaksakan menggunakan sapu plastik yang agak kaku, bisa saja menyapunya. Tapi terasa kurang nyaman.
Dan untuk lantai kasar, semisal di luar ruangan, sapu plastik yang agak kaku menjadi pilihan yang tepat.
Kekerasan dan kekakukannya bekerja dengan baik dan mempercepat pekerjaan.
Kalau anda menggunakan sapu ijuk yang lemas, proses pembersihan memakan waktu lama dan kurang efektif.
Semoga bermanfaat ya..
Bukankah begitu?
Dan yang menjadi sasaran utama ketika membersihkan rumah adalah lantai.
Lantailah yang paling sering dibersihkan karena memang menjadi tempat favorit kotoran untuk nongkrong. Ketika kaki kotor, lantailah yang menerima noda. Ada debu yang jatuh, lantailah yang menangkapnya.
Tak heran, dalam sehari acara sapu menyapu bisa tiga sampai lima kali.. Bahkan bisa lebih dari itu.. Capek juga ya..
Terus alat yang menjadi andalan ketika bergumul dengan noda dan debu adalah sapu kan?
Sapu sendiri ada beberapa jenis dan yang paling sering hadir dipasaran adalah sapu ijuk atau yang terbuat dari plastik.
Mana yang cocok?
Kalau lantai menggunakan keramik dan memiliki permukaan halus, sapu ijuk atau sapu serabut yang paling cocok.
Debu yang ada langsung digeser dengan baik.
Contoh kombinasi sapu ijuk dan serat. Bagian luar menggunakan ijuk dan ditengah serat. Sangat cocok untuk lantai keramik di dalam ruangan. |
Proses penggiringan kotoran lebih mudah dan bisa langsung dikirim menujut tempat sampah. Beres dalam sekejap.
Modelnya pun ada dua sekarang..
Ada yang full menggunakan ijuk (berwarna hitam) dan ada yang menggunakan jenis baru berupa serat yang berwarna agak kekuningan.
Keduanya sama cocok untuk lantai keramik.
Terus bagaimana dengan sapu plastik?
Berdasarkan pengalaman, sapu plastik ada yang kaku dan ada yang lembut. Coba deh cek di toko dan rasakan perbedaannya.
Untuk model yang kaku, sangat cocok digunakan membersihkan permukaan lantai yang kasar. Contohnya lantai yang hanya disemen.
Sapu model ini jago banget karena kotoran bisa dicongkel dengan baik.
Kekakuannya menjadi senjata utama untuk menyingkirkan segala kotoran yang ada disana. Kalau menggunakan sapu ijuk, kurang pas.
Mengingat sapu ijuk agak lemas, kurang pas digunakan pada lantai yang tidak menggunakan keramik.
Kekuatannya tidak maksimal ketika berhadapan dengan lantai kasar.
Kesimpulan
Jadi, model sapu yang keras dan lembut tergantung kepada tempat dimana ia akan dipakai. Jangan sampai salah ya..
Sapu ijuk atau serabut sangat cocok digunakan untuk lantai di dalam rumah yang ditempeli keramik.
Keramik memiliki permukaan yang halus dan sapu ijuk bekerja dengan sangat efektif pada permukaan licin.
Kalau memaksakan menggunakan sapu plastik yang agak kaku, bisa saja menyapunya. Tapi terasa kurang nyaman.
Dan untuk lantai kasar, semisal di luar ruangan, sapu plastik yang agak kaku menjadi pilihan yang tepat.
Kekerasan dan kekakukannya bekerja dengan baik dan mempercepat pekerjaan.
Kalau anda menggunakan sapu ijuk yang lemas, proses pembersihan memakan waktu lama dan kurang efektif.
Semoga bermanfaat ya..
Post a Comment for "Sapu Ijuk atau Sapu Plastik Yang Tepat Untuk Lantai Rumah?"